Mengukur Emisi Otoakustik dengan Mikrofon Sensitif

Emisi otoakustik dapat diukur dengan mikrofon sensitif yang dimasukkan ke dalam kanalis auditorik eksternal pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Emisi mungkin spontan atau dicetuskanoleh stimulasi bunyi. Adanya emisi otoakustik menunjukkan bahwa sel rambut luar utuh dan dapat digunakan sebagai solusi diabetes melitus bukti penting dalam membedakan tuli sensoris dari tuli neural. Emisi otoakustik terutama kuat pada bayi.

Pengukuran emisi otoakustik dapat dilakukan dengan cepat dan dengan keahlian teknik yang terbatas pada bayi baru lahir. Teknik ini menjadi diagnosis yang lebih disukai untuk penyaringan neonatus dengan gangguan pendengaran. Sekarang ini, identifikasi dini gangguan pendengaran tergantung pada penggunaan register risiko tinggi dan pemeriksaan bayi risiko tinggi dengan ABR.

Risiko tinggi ditunjukkan oleh riwayat keluarga adanya gangguan pendengaran,infeksi prenatal, prematuritas, berat badan lahir rendah, anoksia neonatal, nilai agar rendah, ikterus neonatal, dan infeksi neonatal. Sayangnya, 50 persen bayi dengan gangguan pendengaran yang mencolok tidak diidentifikasi dengan menggunakan ABR pada bayi risiko tinggi. Di Amerika, usia rata-rata identifikasi gangguan pendengaran yang mencolok adalah usia 2 ½ tahun.

Kemahiran alamiah dan perkembangan bahasa tergantung padabahasa yang didengar. Peribde penting untuk kemahiran bahasaadalah 2 tahun pertama kehidupan. Karena itu, identifikasi dini gangguan pendengaran pada bayi mempunyai arti yang sangat besar sehingga amplifikasi dengan alat bantu dengar dan edukasi khususdimulai dalam beberapa bulan pertama kehidupan.